“SHA.. Sebenernya ada hal penting lagi yang
harus lu ketahui...,” kata Bre dengan ragu-ragu.
“Apa itu Mas?” selidik Keysha penasaran.
“Begini Keysha, gue berpikir setelah kejadian dengan
Ujie tadi mending lu juga segera tahu sesuatu yang penting bagi keluarga lu.
Gue ga mau menunggu besok-besok untuk mengatakannya karena itu akan membebani
pikiran lu lagi yang sekarang udah terlihat lega. Semuanya demi kebaikan lu
juga keluarga lu,” jelas Bre sambil mengarahkan pandangan kedepan.
“Apa sih Mas?? Penting banget yaa?” tanya Keysha
dengan nada khawatir.
“Iyaa, penting banget,” sahut Bre datar.
“Emangnya apaan??”
“Gue harap ntar lu bisa.......oke kita ke kosan dulu,
kita obrolin di sana...,” kata Bre menggantung kalimatnya dan segera mengajak
Keysha ke kosannya.
“Oke mas,” bilang Keysha menyetujuinya.
Dua puluh menit mereka berdua lalui bersama di dalam
mobil sedan yang nyaman dengan air
conditioner yang berhembus menyejukkan kalbu hingga akhirnya Bre dan Keysha
telah sampai di kos yang tampak asri dengan berbagai pohon dan tanaman hias
itu.
“Silahkan masuk, sorry
berantakan. Maklum belum ada sosok makhluk cantik yang mau menata kamar ini
hehehe...,” ujar Bre mempersilahkan Keysha memasuki room sweet room kebanggaan Bre.
“Aah Mas Bre bisa aja deh. Mau ga kalo Keysha yang
bantu ngerapiin kamarnya? Hihihiii...,” kata Keysha menawarkan diri diiringi
tawa yang manja.
“Mauu bangeetttt!! Yuuk mariii! Hehehee...,” jawab Bre
genit dan berlogat bencis.
“Iiiih Mas Bre jangan kaya bencong gitu aah! Geli ngeliatnya,
hiiiii..jijay!” sahut Keysha sambil mencubit pinggang Bre.
“Hahahahaaa!!!”
Tawa mereka berdua memecah keheningan kamar kos. Bre
segera beranjak menyalakan komputernya. Menunggu loading beberapa saat sampai komputernya itu siap digunakan.
“Keysha apapun yang lu tahu nantinya, gue harap lu
tetap tenang dan masih bisa berfikir logis,” pinta Bre sambil tangannya
mengarahkan mouse menuju folder yang diberi nama ‘top secret’.
“Iyaa Mas...,” jawab keysha terlihat grogi.
“Silahkan dibuka dan dilihat-lihat!” perintah Bre.
Keysha mulai membuka folder ‘top secret’ itu. Mata
beningnya seketika membelalak lebar tidak percaya dengan apa yang sedang
dilihatnya.
“Pap..paa..aaa...,” suara Keysha tercekat lirih
bergetar.
Dari sudut matanya mulai mengalir dan meneteskan air mata
demi melihat bahwa Papanya yang dimata Keysha adalah sosok pengayom keluarga
ternyata telah berselingkuh. Jemari lembut Keysha masih membuka satu demi
satu foto Papanya dengan cewek cantik yang tampak sedang asyik bermesraan.
“Papaa jahaatt!!!” teriak Keysha mulai tersedu dengan
kedua telapak tangan menangkup sepasang matanya yang mengeluarkan airmata
kesedihan yang semakin deras. Kepalanya digeleng-gelengkannya. Keysha tampak
sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya.
Bre dengan sigap merebahkan kepala keysha di
pundaknya. Tangannya mengusap lembut rambut sunsilk
Keysha untuk memberikan ketenangan kepada cewek cantik yang sedang tergonjang
batinnya ketika mengetahui Papanya sedang main gila dengan cewek lain, dan
melupakan Mamanya di rumah yang senantiasa menunggu kepulangannya dari kantor.
“Kenyataan itu memang pahit Keysha. Tapi percayalah,
dengan mengetahui ini semua akan membuat lu lebih dewasa dalm mensikapi segala
sesuatu.”
“Kenapa Papa tega mengkhianati Mama, Mas Bre?
Kenapaaa??” tanya Keysha masih tetap terisak dipelukan Brian.
“Hmm.. Godaan Keysha. Papa mu tergoda dengan bujuk
rayu setan. Dan itu semakin membuatnya mau melakukan disaat Papamu memasuki
masa puber kedua, dimana letupan hormon-hormon didalam tubuhnya memancar kuat,”
Bre menjelaskan seraya tetap mengelus rambut kepala Keysha dan sesekali jarinya
menyeka air mata Keysha yang meleleh di pipinya.
“Keysha ga nyangka Papa bisa berbuat seperti
ini...,”
“Semuanya bisa terjadi dikehidupan ini, tinggal bagaimana
kita berusaha mempertebal pertahanan diri biar tidak tergoda oleh keindahan
sesaat yang pada akhirnya akan menjerumuskan kita untuk melakukan hal-hal yang
tidak baik.”
“Mas Bre dapat darimana semua foto-foto ini?” tanya
Keysha lirih dan tangisnya mulai mereda dengan kemampuan Bre menenangkan
gejolak emosi jiwanya.
“Semua ini gue dapatkan disebuah mall di Toko
Berlian..”
“Pasti Papa membelikan perempuan itu berlian. Iyaa
kan, Mas Bre..??”
“Benar Keysha! Papamu telah membelikan perempuan itu
berlian,” jawab Bre ringan.
Bre pun menjelaskan semua perihal tentang perempuan
cantik yang terlihat mesra dengan Papa Keysha yang ternyata adalah dosennya
yang kering akan siraman kasih sayang dari seorang pria. Bre tak lupa juga
untuk menjelaskan peristiwa pertama kali dia melihat Papanya Keysha jalan
dengan dosen cantik itu, menceritakan peristiwa di warung steak, sampai
mendengar percakapan Papa Keysha didalam toilet warung steak yang janjian dengan
seseorang di Toko Berlian.
Keysha terlihat serius mendengarkan info dari mulut
Brian Kusuma Wardhana. Sesekali dia mengusap sisa-sisa air matanya. Sekarang
mata bening itu terlihat sembab memerah, semerah hatinya yang dibalut kemarahan
akibat ulah Papanya sendiri. Untungnya, kemarahan Keysha sudah mereda.
“Apa yang akan lu lakukan, Sha? Lapor sama Mama?”
tanya Bre sambil menarik tubuh Keysha keatas dipan berkasurnya.
“Mama punya gejala jantung Mas. Keysha takut kalo
setelah mendengar berita ini Mama bisa kolaps. Besok Keysha akan menemui Papa
aja, minta penjelasan dan pengakuan dia,” jawab Keysha pelan.
“Bagus Sha. Cara berpikir yang dewasa,” puji Bre.
“Semua juga berkat Mas Bre yang selalu membimbing
Keysha kok, hehehee.. Sekalian ntar Keysha akan beberin kebusukan Ujie. Maaf
Mas, Keysha jadi malu. Keburukan keluarga Keysha Mas Bre ketahui semua...,”
Ucap Keysha dengan raut muka yang tampak galau.
“Kalo itu akan menjadikan semua lebih baik lagi kenapa
enggak? Iyaa kan?” tandas Bre terus memberikan semangat kepada gadis cantik
itu.
“Hmm.. Makasih yaa Mas. Tanpa Mas Bre, Keysha ga tahu
harus gimana lagi menghadapi ini semua...,” balas Keysha langsung memeluk erat
Bre. Kepalanya disusupkan dileher Bre seakan meminta cowok—berambut dreadlock—itu untuk senantiasa
menjaganya.
“Sama-sama Sha. Berbagi itu indah. Benar bukan?” ujar Bre
sambil menepuk-nepukkan telapak tangannya di punggung Keysha memberikan rasa tenang.
Keysha mengangguk-anggukkan kepalanya. Tanpa sadar,
Bre pun mencium lembut kening Keysha. Tanpa nafsu disana hanya seuntai rasa
sayang terhadap Keysha. Keysha kaget dan menatap sejenak wajah ganteng
yang baru saja mengecup keningnya itu. Tersenyum manis, dan langsung memeluk
lebih erat pada sosok tegap yang selalu memayungi setiap arah dan gerak
langkahnya.
***
“Papa!! Apa-apaan ini?!” teriak Keysha di hadapan
Papanya yang sedang duduk di kursi direkturnya.
“Graasaakkk!!”
Foto-foto antara Burhan Djatmiko dan Carissa Adell
Gayatri berserakan di atas meja, dihadapan Papanya. Wajah Burhan Djatmiko
tergaket-kaget dan segera berkerut tajam memandangi foto-foto yang baru saja
dilempar oleh Keysha, putri semata wayangnya. Keringat dingin mulai tampak di keningnya.
Wajah yang senantiasa tenang itu terlihat panik.
“Kenapa Papa melakukan ini semua?? Kenapa Paa?” tanya
Keysha dengan mata mulai berkaca-kaca. “Papa telah mengkhianati Mama dan pasti
juga membohongi perempuan ini dengan mengatakan bahwa Papa belum beristri.
Benar kan?? Kenapa Papa tega? Apa kurang Mama coba, Paa?! Apa?? Mama dengan
setia selalu nungguin Papa pulang dari kantor sampai larut malam sekalipun,
demi berbakti pada suami dengan menyiapkan makan malam. Tapi Papa malah main
gila dengan perempuan lain?!!” kata Keysha berapi-api dan begitu geram.
Suasana ruang direktur hening sesaat setelah Keysha
mengamuk.
“Maaf.. Maafkan Papa, Keysha...,” bilang Burhan
Djatmiko lirih dengan menundukkan kepala tak berani bertatapan mata dengan
Keysha.
“Maaf?? Cuma kata maaf, Paa??! Enak bener jawabnya
setelah melakukan perselingkuhan!” sahut Keysha sengit.
“Sayang Papa khilaf. Papa bener-bener minta maaf,
sayang..”
Keysha Luna Djatmiko menatap tajam ke arah Papanya
yang masih terduduk di kursi direktur seperti seorang pesakitan..
“Apa yang Keysha katakan tadi bahwa Mama selalu
nungguin Papa pulang kantor meski sampai larut malam, telah membuka mata hati
Papa, telah menyadarkan Papa yang terbutakan oleh keindahan sesaat. Papa minta
maaf, Papa bener-bener bodoh!” lanjut lirih Burhan Djatmiko dengan nada
menyesal dan sambil memberanikan diri memandang putrinya itu.
“Oyaa? Apakah itu tulus permintaan maaf ataukah hanya
sekedar bualan kosong untuk menipu Keysha??” Jawab Paa!! Jawaaab??!” tanya
Keysha dengan raut muka campur aduk.
“Bener sayang, bener! Papa tulus minta maaf dengan apa
yang telah Papa lakukan selama ini. Papa sadar bahwa keluarga adalah harta yang
paling berharga, sayang. Sekali lagi Papa minta maaf, Papa khilaf dan ga akan
mengulanginya lagi...,” kata Burhan Djatmiko langsung mendekap putri cantiknya yang
sedang bermuram durja itu.
Keysha melihat ketulusan dari sorot mata Papanya yang
juga tampak memerah karena tersadar dengan perbuatannya. Tatap mata
Papanya telah mengakui segala kesalahannya, tidak terpancar kebohongan di sana
dan air mata yang membentuk kaca di kedua matanya mengisyaratkan kalo Papanya
tidak akan mengulanginya lagi. Terlihat begitu tulus dan berjiwa besar mengakui
semua kesalahannya.
“Maaf sayang...,” ucapnya sekali lagi. “Kamu ga ngasih
tahu Mama kan, sayang??” imbuh Burhan Djatmiko.
“Keysha memaafkan Papa, asal Papa bener-bener ga akan
mengulanginya lagi. Tapi kalo sampai terjadi lagi, Mama dan Keysha lebih baik
MATI!!! Mama ga tahu perihal ini. Keysha takut jantung Mama akan kolaps kalo mendengar
kebusukan ini,” jawab Keysha.
“Ooh sayaaangg, kamu bener-bener masih bisa berpikir
panjang ketika tahu akan hal ini dengan tidak ngasih tahu ke Mama. Terima kasih
sayang, terima kasih. Papa berhutang banyak hal kepadamu...,” kata Burhan
Djatmiko lega mendengar istrinya tidak mengetahui akan hal ini. Dia segera
menciumi pipi putri tunggalnya itu dengan penuh berjuta kasih sayang.
“Iyyaaa Paa..tapi ada satu hal lagi yang perlu Papa
ketahui,” bilang Keysha.
“Apa itu sayang?” tanya lelaki paruh baya itu
penasaran.
“Ini Paa! Lelaki pilihan Papa Mama yang ternyata brengsek!!”
jawab keysha mantap berusaha tanpa emosi sambil memberikan foto-foto Ujie dengan
cewek lain selain dirinya.
“Kamu sudah bertemu dengannya sayang?” tanya Papanya
Keysha sedikit geram setelah mengetahui dan melihat foto, bahwa lelaki tunangan
Keysha juga berselingkuh seperti dirinya.
Oleh sebab itu kenapa Burhan Djatmiko tidak
mencak-mencak marah karena kasusnya memang mirip dengan apa yang dialaminya
sendiri. Dari dalam hatinya Burhan merasa sangat malu.
“Keysha sudah minta putus!! Cincinnya juga udah Keysha
balikin. Dasar lelaki brengsek!!” jawab keysha seolah merasa merana padahal
tidak sama sekali. Kata-katanya juga menyindir Papanya.
“Hmm.. Maaf sayang. Papa Mama telah salah menjodohkan
kamu dengan dia. Kalo kamu minta putus dan kamu akan mencari lelaki pengganti
dirinya yang pantas untuk mendampingi kamu, lakukanlah Papa mendukung 100%.
Papa yakin kamu bisa membedakan mana yang baik untuk dirimu dan mana yang buruk
untuk dirimu,” terang Burhan Djatmiko dengan nada menyesal karena telah
menjodohkan putrinya itu dengan Ujie.
Burhan Djatmiko sebenernya juga merasa dilema kalo
harus marah dan mengolok-olok Ujie karena telah selingkuh dengan cewek lain,
karena semua perbuatan Ujie itu sama persis dengan yang dilakukannya.
“Terima kasih Paa. Keysha sudah ada calon pengganti
yang jauuh lebih baik dari pada si brengsek Ujie...,” kata Keysha dengan
tersenyum manis.
“Oooh yaaa?? Siapa tuuh? Boleh dong dikenalin Papa
Mama,” sahut Burhan Djatmiko tampak antusias, dan sebenernya dia sudah bisa
menebak siapa lelaki yang begitu dicintai oleh putrinya itu.
“Adaaa deehh Pa...,
“Siapapun pilihan kamu nak, Papa akan mendukungnya.
Papa juga akan meminta maaf karena telah lancang merendahkan Brian lewat telephone tempo hari.”
TUT..TUT..TUT..
“Haloo Mas Bre, met siang. Lagi dimana neeh??” tanya
Keysha lembut lewat handphone-nya.
“Iyaa hallo.. Ni lagi di warung Bik Sumi, Sha. Biasa
ngasih upeti cacing di dalam perut, hehehe.. Eh gimana? Dah bicara sama bokap
belum?” jawab Bre diujung telepon sekalian memberi pertanyaan balik.
“Nge-bon lagi ga Mas? Hahahaa!!” ejek Keysha setelah
tahu kebiasaan Bre suka nge-bon di warung makan Bik Sumi.
“Aaah..jangan ngeledek gitu dong. Ga lucu tau ga lu!”
sahut Bre kesal.
“Hehee.. Iya deh maap. Abis Mas Bre suka nge-bon gitu
kan kasian Bik Suminya..”
“Kan menolong orang yang menderita itu dapet pahala
gede. Iyaa ga, Sha??”
“Wah, kasian Bik Sumi dong Mas! Ntar belanjanya gimana
kalo semua pada ngutang?” tanya Keysha seakan turut prihatin dengan keadaan
warung makan Bik Sumi.
“Hehehee..iyaa..yaa. Paling Bik Sumi belanjanya di
pasar juga ngikut nge-bon.. Hahahaa!!” jawab Bre ngasal.
“Emang belanjanya dipasarmana sih Mas??” tanya Keysha lugu.
“Nah lho!! Kenapa jadi ngomongin warung Bik Sumi sih??” jawab Bre bersungut-sungut.
“Oohh, eeeh..kenapa juga yaa? Hahahaa!” Keysha
terkekeh mengetahui arah pembicaraannya yang melenceng dari tujuan semula.
“Hahahaa..!!” Bre pun ikutan tergelak.
“Mas.. Keysha sudah bertemu Papa dan menyelesaikan
permasalahan ini. Papa terlihat sangat bersalah telah melakukan tindakan bodoh
yang ga bermoral itu. Dia juga telah meminta maaf dengan tulus dan berjanji
tidak akan mengulanginya lagi,” terang Keysha.
“Hmm.. Baguslah kalo begitu, Sha. Terus gimana dengan
Ujie?”
“Keysha juga dah menjelaskan sejelas-jelasnya disertai
bukti otentik yang berupa foto-foto Ujie dengan cewek lain, dan Papa Keysha
langsung berbalik 360 derajat, Mas. Yang tadinya sangat keukeuh dengan
perjodohan ini sekarang Papa menyerahkan sepenuhnya ke Keysha untuk urusan
cinta,” Beber Keysha.
“Waah siip banget tuh, Shaa! Hmm, ada peluang ga Sha
buat gue untuk ngegantiin posisi Ujie? Yaah meski seakan seperti pemain
cadangan yang ngegantiin pemain utama. Hahahaaa!!” kelakar Bre norak.
“Hehehee! Hmm.. Gimana yaah? Auuk aahhh gelap.
Weekzz...,” goda Keysha dengan hati berbunga-bunga.
“Yeee malah ngeledekin lagi. Awas yaa!!”
“Awas kenapa neeh?? Ngancem?”
“Gue cium baru tahu rasa lu, Sha..”
“Iiiiihh..mau dong di cium. Pengeeen..hihihiii....,”
Keysha memulai flirting-nya.
“Eeh, Mas Bre, udahan dulu yaa? Keysha mo pulang dulu
coz ntar si Ujie pasti dateng kerumah ngerengek-rengek minta maap,”
“Iyaa deh, Sha. Selamat menghabisi Ujie yaa...,” ucap
Bre menyemangati Keysha.
“Okee Mas. Daaaghh!!”
“Daaghh juga, Shaaa!”
Disaat Keysha bertelephone ria dengan Bre, Burhan
Djatmiko pun menelepon istrinya yang tak lain adalah Mama Keysha untuk
menjelaskan duduk perkaranya. Tentang perbuatan Ujie yang telah mengingkari
jalinan pertunangannya dengan putri tunggal mereka.
Mamanya Keysha pun bersikap seperti Papa memberikan kebebasan putrinya untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa berusaha merecokinya. Papa Mama Keysha terlihat sangat menyesal telah menunangkan Keysha dengan Ujie.
Mamanya Keysha pun bersikap seperti Papa memberikan kebebasan putrinya untuk menentukan pilihannya sendiri tanpa berusaha merecokinya. Papa Mama Keysha terlihat sangat menyesal telah menunangkan Keysha dengan Ujie.
Malam harinya dirumah ber-cat cokelat..
“Pergi kamu!! Gue ga butuh lu lagi!!! Sudah cukup lu
nyakitin hati gue selama ini!” teriak Keysha.
“Sayang dengerin dulu.. Sebenerr..........”
“Apa yang perlu didengerin dari mulut buaya seperti
lu?! Haahh!! Apa bukti-buktinya kurang kuat?? Gue bukan anak kecil yang gampang
ditipu-tipu oleh rayuan mulut manis lu yang sebenernya pahittt banget!! Gue
sudah eneg ngeliat muka lu lagi. Udah pergi-pergi, jangan pernah ganggu gue lagi!!”
kata Keysha berapi-api. “Asal lu tahu yaa, Jie? Sebenernya gue ga pernah suka
sama lu. Sikap yang lu tunjukin ke gue itu sudah merupakan suatu pencampakan
terhadap diri gue. Mana peduli lu disaat gue sakit??! Mana rasa kangen lu ke
gue disaat gue merasa kesepian dan sendiri??! Dasar cowok brengsekk!!” tambah
Keysha dengan nada sinis mengiris hati.
Suasana terdiam beberapa saat ketika Papa Mama Keysha
menusul menemui mereka berdua untuk menengahi segala permasalahan antara Keysha
dengan Ujie.
“Oom, Tante..tolongin Ujie, Oom! Bantu Ujie untuk
membujuk Keysha...,” pinta Ujie dengan penuh harap.
“Hahahaa..cemen lu aahh, Jie!! Minta bantuan Bokap
Nyokap gue segala. Mana pribadi lu yang katanya mandiri, yang katanya sanggup
menyelesaikan masalah tanpa bantuan orang lain. Manaaa???? Bullshitt!!” sembur Keysha sangat galak.
“Sayang..udah sayang..udah! Biar Papa ngomong sama
Ujie,” kata Burhan Djatmiko seraya mengelus kepala Keysha. “Gini Nak Ujie, Oom
sebenernya juga kaget dengan bukti berupa foto antara Nak Ujie dengan wanita
lain...”
Burhan Djatmiko terdiam sebentar seakan tercekik
karena menyadari bahwa sebenarnya antara dirinya dan Ujie berkasus sama.
“Tapi bukti itu sangat valid sehingga Oom sama Tante
tidak bisa berbuat apa-apa. Semua keputusan ada ditangan Keysha. Dan melihat
Keysha yang begitu murka maka sebaiknya Nak Ujie pulang saja. Mungkin ini
adalah jalan terbaik buat kalian berdua. Masih banyak wanita yang lebih dari
Keysha, Nak Ujie. Dan untuk Keysha, masih banyak pula pria yang lebih dari
Ujie,” lanjut Burhan Djatmiko dengan bijak.
“Baiklah Oom Tante kalo demikian adanya, Ujie pamit
pulang. Maaf telah mengecewakan Oom sama Tante. Keysha, Maafin Ujie yaa.
Selamat maleem...,” pamit Ujie segera melangkahkan kakinya cepat-cepat biar
tidak semakin merasa malu karena telah ditolak mentah-mentah oleh Keysha dan
keluarganya.
Sementara itu, Bre sedang termenung didepan meja
belajarnya sambil memandang lekat-lekat slide
show yang disuguhkan HP-nya. Ini slide
show bukan sembarang slide show,
sebuah pertunjukan foto singkat mengalir silih berganti setiap 7 detik sesuai
timer yang ia set. Foto ketika masih bersama Karen, foto ketika berlibur
di Parangtritis, foto riset bersama teman-temannya dan tentunya jugga bersama
Bu super multiple jutek Si Putri Es
Carissa yang kini telah sembuh dari sakit juteknya, serta foto konyol berdua
bersama Karebet di studio foto dengan berdandan ala Wiro Sableng dan Sinto
Gendeng. Di foto itu Karebet yang berdandan model nenek-nenek lengkap dengan
kebaya dan tusuk konde perak khas Sinto Gendeng. (Susah ngebayanginnya kalau
Karebet berdandan model begitu...hehehe)
Menyusul foto suami istri bersama seorang anak
gadisnya yang tentu saja foto Burhan bersama istri dan anak semata wayangnya,
Keysha yang beberapa hari yang lalu berhasil di blututkan oleh si Saipul ke-HP
Bre. Beberapa foto yang terakhir tampil membuat dahi Bre mengkerut. Nampak di sana
sepasang manusia beda kelamin dan beda usia tengah asyik bermesra-mesraan di
sebuah toko berlian.
“Hemm..hemm....jika aku berhasil mendapatkan Keysha,
berarti pria dalam foto ini akan jadi bapak mertuaku. Waaaaaa!!!”
Bre menggumam dalam lamunnya, teriaknya menyeruak
memecah keheningan kamarnya.
0 Komentar untuk "Juwita Hati: Top Secret of Burhan Djatmiko"
Untuk diperhatikan!!!
1. Dalam berkomentar gunakan bahasa yang sopan
2. Dilarang menyisipkan link aktif
3. Komentar yang mengandung unsur kekerasan, porno, dan manyinggung SARA akan dihapus